Era bisnis digital dipenuhi berbagai kompetisi. Dengan semakin penuhnya pasar oleh kehadiran para pelaku usaha, tersajilah berbagai macam persaingan mulai dari pertarungan harga, kualitas produk, hingga persaingan tentang keberpihakan merek pada berbagai isu lingkungan.
Situasi tersebut membuat para pelanggan memiliki keleluasaan untuk menentukan merek mana yang cocok untuk mereka gunakan. Tapi di sisi lain, ini merupakan PR besar untuk pebisnis karena merek-nya jadi tidak mudah dikenali dan harus bersaing lebih serius demi memenangkan hati masyarakat.
Namun belakangan, ada alternatif baru yang cukup efektif Meme Marketing Strategy, dipercaya mampu jadi anomali di tengah segala kompetisi. Gaya penyampaian dan esensi yang berbeda dianggap mampu jadi turning-point yang signifikan untuk bersaing di pasar yang makin kompetitif.
Nah di artikel ini, kita akan membahasnya lebih dalam meliputi definisi, peran, benefit dan kerugian, hingga contoh dan tips dalam menjalankan Meme Marketing Strategy itu. So, mari kita cari tahu apa dan bagaimana cara memanfaatkan strateginya!
Apa itu Meme Marketing Strategy?
Mari kita membahas Meme Marketing Strategy. Tapi sebelumnya, apakah Anda tahu asal-usul Meme?
Nah Meme atau dilafalkan sebagai “mim” adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari internet saat ini. Meme diterima masyarakat karena mampu menawarkan esensi baru dari humor lewat sebuah visual gambar.
Jika kita pandang secara historis, jenis konten gambar ini masuk ke dunia digital Indonesia di kisaran tahun 2013. Konten ini mewakili apa yang dimau penemunya, Richard Drawkins yang mengadopsi Meme dari istilah biologi bernama “mime”/”mimec”.
Menurut penemunya, istilah ‘Meme’ sebenarnya mengadopsi cara kerja ‘gen’ dalam terminologi biologi. Maka seharusnya, Meme tidak sekedar diartikan sebagai konten humor, namun sebagai media yang mampu menyebarkan gagasan budaya pada lebih banyak manusia.
Terus gimana konteksnya jika Meme ini digunakan sebagai sebuah strategi pemasaran? Nah dalam konteks strategi pemasaran, Meme hadir sebagai alternatif yang lebih fresh, ringan dan fun.
Menurut laporan laman Wavemaker, ada 55% manusia berusia 13 – 35 tahun yang tiap minggunya mengirim konten jenis ini ke user lain. Seharusnya, angka ini cukup kuat jadi alasan, jika para pemasar dan merek ingin mencoba strategi-strategi alternatif untuk menaklukkan pasar yang ada.
Walaupun pasar makin kompleks, para marketer disini mengetahui bahwa semua manusia memiliki satu kesamaan, yaitu ‘humor’ dalam diri mereka. Dengan mengetahui celah ini, banyak merek mulai mencoba mengambil peluangnya, dengan memanfaatkan humor untuk terhubung pada lebih banyak orang.
Berkat itu, humor dipercaya sebagai salah satu metode yang paling ampuh untuk menjangkau minat dan hati pelanggan. Pengusaha, perusahaan, dan berbagai merek kompak menggunakan cara ini untuk menjadi beda, menguatkan branding dan loyalitas pelanggan hingga penetrasi ke pasar.
Sejauh Mana Peran Meme Marketing Strategy dalam Pemasaran
Setelah memahami apa itu definisi dari Meme Marketing Strategy, saat ini mungkin Anda mulai bertanya. “Apa sih memang benefit strategi ini?”, “sejauh mana strategi ini mampu meningkatkan pemasaran?”
Nah jika kita penasaran dengan sejauh mana strategi ini berperan dalam pemasaran, mari kita menjawabnya dengan pendekatan scientist.
Ada sebuah riset tentang behavior masyarakat di Omnicore tahun 2023. Dari hasilnya, penelitian ini menuturkan bahwa hanya 20% pengguna sosial media yang menghabiskan waktunya untuk menonton konten berupa teks.
Nah 80% orang sisanya, lebih memilih menonton konten yang berbentuk video dengan penjelasan audio dan visual yang lebih menarik. Artinya, metode penyampaian sebuah pesan di media sosial memang cukup penting.
Maka dari itu, konten jenis Meme adalah konten yang ampuh untuk melancarkan sebuah iklan digital. Pertama, esensi humor dari konten ini selalu bisa men-jab atensi penonton di media sosial dalam waktu yang singkat.
Kedua, konten ini sangat sederhana dan flexibel, sehingga mampu mengantarkan pesan merek dengan cukup efektif. Saking efektifnya, konten ini dapat ditransformasi pada media periklanan lain seperti: pemasaran email, konten postingan blog, konten vlog/podcast, postingan sosial media hingga placement pada desain kemasan produk.
Benefit dan Kekurangan Menggunakan Meme Marketing Strategy :
Lalu, apa sebenarnya manfaat dari penggunaan strategi Meme Marketing? Apakah strategi ini tidak memiliki kekurangan? Oke, mari kita bahas.
Benefit jika Anda menggunakan strategi Meme Marketing :
– Benefit pertama adalah kemampuan dari strategi itu sendiri. Meme Marketing adalah strategi yang cukup efektif untuk membangun branding dan memupuk loyalitas pelanggan. Dengan penetrasi humor, merek Anda akan menempel di ingatan audience.
Ketika mereka sudah mengingat kita, maka mereka akan mencoba berinteraksi. Nah ketika interaksi sudah terjalin, tahapan selanjutnya adalah membuat mereka loyal pada merek yang kita punya.
– Benefit selanjutnya adalah kemampuan strategi ini untuk menaikkan engagement. Dengan mengusung konsep humor, mereka yang relate akan tertawa.
Tapi.. respon tertawa di dunia maya itu tidak bisa diketahui banyak orang. Gimana biar orang-orang tau kalau kita ketawa? Jawabanya sudah pasti: INTERAKSI. Nah makannya, sebuah meme yang berhasil relate dengan banyak orang, akan memiliki jumlah like, komen dan share yang tinggi.
– Benefit ketiga, konten Meme menawarkan metode komunikasi yang lebih fresh. Dengan keberanian merek menggunakan metode ini, penyampaian pesan yang mereka inginkan akan makin mudah diterima audience.
– Benefit terakhir, tidak lain dan tidak bukan adalah budget produksinya yang murah. Membuat konten Meme, hanya butuh keahlian desain dan kreativitas ide. Hasil jadinya berupa karya digital yang akan di share ke media digital pula. Jadi untuk produksinya, tidak membutuhkan biaya yang banyak.
Terus gimana dengan kekurangan strategi ini? Oke mari kita bahas juga.
– Pertama, perlu kita sadari bahwa konten Meme Marketing tidaklah longlasting. Biasanya, nyawa dari konten ini tidak lebih dari 1 minggu.
Jika dalam 1 minggu mereka tidak mendapatkan hype yang ada, maka mereka akan kehilangan masanya. Ini juga sebuah backfire dari ringannya konten jenis ini.
– Nomor dua, kekurang dari konten Meme ini adalah rawan plagiasi. Kita tau bahwa selain murah, konten ini mudah ditiru.
Biasanya, jika ada salah satu brand mendapatkan hype dari konten jenis ini, kompetitornya juga akan mencoba hal yang sama. Maka dari itu, ke-genuin-an atau ke-originalitas-an mudah pudar.
– Selanjutnya, kelemahan konten ini adalah sangat personal. Karena terminology yang tipikalnya humor, maka konten ini akan terasa segmented bagi beberapa yang tidak berhasil memahami pesannya.
– Terakhir, konten jenis ini berpotensi menyebabkan misleading, jika situasi yang coba divisualkan tidak sampai ke audiens. Pada beberapa kesempatan, hal ini justru merugikan pembuat iklan.
Contoh Merek yang Menggunakan Meme Marketing
Setelah penjelasan barusa, apakah Anda masih meragukan strategi Meme Marketing? Nah untuk semakin meyakinkan Anda, ini adalah beberapa contoh merek yang menggunakan strategi ini untuk penetrasi pemasaran di media sosialnya:
1. Netflix
Netflix mungkin jadi salah satu merek yang sudah lama menjalankan strategi pemasaran interaktif ini. Bertahun-tahun belakangan, mereka meng-engage para pengikutnya dengan konten lucu yang dikombinasikan dengan scene sebuah film dari platform mereka.
Cara ini sukses dan bahkan melekat ke citra mereka sebagai merek penyedia layanan streaming. Capaian Netflix jadi salah satu tolak ukur tentang bagaimana melakukan Meme Marketing Strategy yang baik.
2. Gojek
Gojek juga merupakan merek yang sering menggunakan strategi ini. Dalam penetrasinya, mereka mengkombinasikan visual lucu dengan informasi penting dari sebuah program, event atau promo yang sedang dihelat.
Hasilnya apa? Hasilnya pesan yang ingin mereka katakan tersampaikan dengan baik. Mereka juga mendapat benefit lain dari interaksi yang terjadi di kolom komentar postingannya.
3. Burger King
Selanjutnya ada Burger King. Burger King juga kedapatan menggunakan Meme Marketing untuk mempromosikan produk-produknya. Biasanya mereka menggunakan visual produknya pada konten Meme yang mereka buat.
Nah untuk memancing engagement, mereka biasanya menanyakan respon netizen. Contohnya seperti gambar dibawah ini.
4. DNVB
Apa Anda mempertanyakan strategi ini karena contohnya selalu merek-merek besar? Oke, mungkin Anda akan berubah pikiran setelah contoh yang satu ini.
Mereka adalah sebuah merek asal Jogja yang sering jualan kelas online. Nah dalam setiap postingan kontennya yang sangat insightfull, mereka selalu menyelipkan Meme yang bahkan tidak berhubunganya.
Mengganggu keutuhan informasi? Jelas tidak. Justru cara ini bikin branding kuat dari merek yang mereka kelola. Mereka adalah kiblat dari penggunaan Meme Marketing yang sangat efektif dalam membidik pangsa pasar.
Tips Bikin Meme Marketing Untuk Brand Anda
1. Identifikasi suara merek atau brand voice Anda. Ini tahap paling vital karena tone ini akan Anda gunakan untuk seluruh postingan yang ada.
Kesalahan mentransformasi tone voice akan menyebabkan Meme yang dibuat tidak merepresentasikan merek Anda.
2. Identifikasi audience Anda di media sosial yang dituju. Kita harus tau bahwa Meme ini subjektif.
Misal, ketika Anda sedang menarget sebuah promo untuk pulau Jawa, Anda seharusnya tidak gegabah dengan menggunakan sebuah Meme yang viral di luar negri.
Karena mungkin, ide konsep yang dituangkan di Meme tersebut beda dengan apa yang dipercaya masyarakat Jawa. Jadi walaupun Anda ganti konteksnya, humornya belum tentu sampai. Maka dari itu, identifikasilah audience Anda sebelum menjalankan strategi ini.
3. Sederhanakan setiap pesan dan personalisasikan. Sebuah Meme bisa relate ke audience karena unsur personal. Maka untuk mencapai titik temu yang tepat, buatlah suatu pesan sederhana, jelas dan dipersonalisasikan.
4. Ikuti rules dalam pembuatan Meme itu sendiri. Walaupun ini adalah sebuah metode promosi, Anda harus ingat bahwa konsepnya tetap Meme. Maka sesuaikan dengan aturan dari konten humor tersebut.
Misal, teks yang tertulis harus besar dan mudah dibaca, gunakan template konten yang sudah dikenal masyarakat tanpa mengubah terlalu banyak serta hindari isu rasis/sara. Jangan lupa siapkan pesan CTA secara halus untuk penutup konten marketing Anda.
5. Selalu ikuti tren yang berlaku. Ini penting gak penting, tapi Meme selalu lekat dengan fenomena viral yang terjadi. So, untuk tetap menjaga efektivitasnya, selalu updatelah tentang isu-isu yang sedang hangat.
Kesimpulan
Dari artikel di atas, kita jadi memahami bahwa Meme Marketing Strategy sangat ampuh dalam membentuk branding dan mempromosikan produk. Selain itu, ini adalah upaya promosi yang fresh, ringan dan hemat biaya.
Dengan strategi Meme Marketing ini, para merek bisa mendapatkan engagement yang tinggi dari para pengikutnya. Namun seperti strategi pemasaran lain, ada beberapa hal yang perlu merek perhatikan untuk menjaga kelancaran sebuah strategi Meme Marketing ini.
Saya Tom MC Ifle, Salam Pencerahan.