Menjadi pengusaha merupakan impian banyak orang. Di tambah lagi dengan perkembangan bisnis dari tahun ke tahun mengalami peningkatan . Dan di era digital ini begitu banyak tren bisnis baru bermunculan, yang dapat mendukung orang-orang untuk menemukan ide-ide kreatif walaupun berada di rumah hampir setiap harinya.
Akan tetapi tidak serta merta semudah yang dibayangkan dalam menemukan kreasi-kreasi yang sesuai untuk permintaan market, sebab ada banyak hal yang harus di kerjaka. Dan dalam upaya untuk membuat bisnis berkembang tentu juga melewati tahap-tahap untuk mencapai titik yang di inginkan.
Mulai dari menentukan strategi bisnis dan ketatnya persaingan yang memaksa kita untuk menghadapi tantangan dan resiko yang sewaktu-waktu bisa muncul serta semua tim pun harus terus menerus menemukan cara dan ide-ide kreatif yang mendukung dalam membangun usaha secara bertahap.
Nah untuk menambahkan referensi Anda, berikut ini ada tiga tips saat ingin memulai usaha, yaitu:
1. Pilih Kekuatan Bukan Passion
Bisnis yang saat ini menjadi besar dan terkuat bukan semata-mata karena besar dengan sendirinya melainkan karena owner dan orang-orang yang ada di perusahaan tersebut mampu melihat peluang dan menemukan kekuatan dalam diri dan sekitarnya yang mendukung kemajuan dari usaha yang sedang di rintis. Tetapi pada kenyataannya banyak orang memulai sebuah bisnis karena passion, hobi, atau karena punya kesukaan tertentu.
Dan itu tidak salah selagi mampu memberikan Anda hasil yang di harapkan. Namun disisi lain yang perlu di catat bahwa ternyata passion tidak selamanya menguntungkan atau tidak selamanya bisa berkembang sesuai yang di harapkan karena dasarnya adalah suka dan tentu itu bukan bisnis. Sangat berbeda dengan mereka yang memulai bisnis karena mengenali kekuatan dalam diri.
Dengan kekuatan tersebut mereka fokus membangun bisnisnya. Misalnya jika Anda punya kekuatan di marketing maka Anda berbisnis menggunakan kekuatan itu. Bukan karena Anda suka dengan fotografinya. Kembali lagi bahwa suka fotografi tentu itu juga hal baik karena merupakan produk, tetapi mengenali kekuatan lah yang membuat bisnis berkembang.
Bahkan kekuatan tersebut bisa saja berada di bagian keuangan, operasiaonal, networking atau mungkin terletak di produk development itu sendiri. Atau dengan merekrut karyawan yang lebih pintar juga bisa menjadi salah satu kekuatan perusahaan karena bisa mengisi kekosongan dari yang owner tidak kuasai.
2. Practical VS Ideal
Pemahaman atau pendapat masing-masing orang tentang practical berbeda-beda. Dan pada dasarnya practical itu sendiri bisa di bilang tentang bagaimana Anda memulai sebuah bisnis dengan mengutamakan sesuatu hal yang dapat langsung dikerjakan bertahap untuk mendatangkan hasil.
Namun banyak dari kita yang memulai bisnis dengan dunia ideal. Contoh dunia ideal adalah ide-ide yang ditawarkan misalnya dengan seperti ini akan menyelesaikan banyak masalah kontraktor, masalah ibu-ibu, dan masalah anak sekolah.
Intinya akan menyelesaikan problem jutaan orang didunia ini, dan market sharenya dengan kapasitas Rp 10 triliun, ini adalah market sizenya dan Anda akan mengambil 10% dari market size tersebut.
Dunia ideal memang sangat luar biasa, oke dan sangat perlu. Tetapi ingat, you are starting a business. Memulai sebuah bisnis butuh practical. Sesederhana dan sepraktis customernya ada, mau beli dan menguntungkan. Jika di perhatikan berapa banyak orang diluar sana yang memiliki customer yang sangat-sangat ideal tapi ternyata saat Anda jualan tidak menguntungkan?
Ada yang mencoba menjual karena tidak laku di kasih kredit. Itu pun tidak semuanya bisa membayar tepat waktu dan akhirnya profit Anda langsung habis. Maka practicallah yang dibutuhkan saat memulai bisnis, karena ketika Anda prakmatis, ketika yang di lakukan benar-benar menguntungkan, bisnis itu layak di besarkan.
3. Memahami Konsep White Space
Di kutip dari Wikipedia bahwa Whitespaceadalah bahasa pemrograman esoterik yang dikembangkan oleh Edwin Brady dan Chris Morris di Universitas Durham(juga pengembang bahasa pemrograman Kaya dan Idris ). Ini dirilis pada 1 April 2003 ( April Mop ). Namanya mengacu pada karakter spasi.
Dan dalam artikel lain yang mendukung juga mengatakan bahwa whitespace adalah ruang kosong di antara dan di sekitar unsur-unsur layout atau halaman. Ruang kosong tersebut bisa juga di sebut sebagai negative space yang menyiratkan arti bahwa bukan hanya warna putih yang dapat di gunakan tetapi dapat di aplikasikan dengan pendekatan-pendekatan seperti warna-warna lain atau tempat-tempat kosong yang memang bisa digunakan.
Nah, untuk dunia bisnis ada dua pendekatan yang wajib di coba yaitu white space dan komodity white space. Jadi white space yang dimaksud secara sederhananya, bisa dikatakan bahwa jika Anda ingin masuk ke sebuah pasar tertentu dengan tujuan mencari atau mendapatkan celah yang belum diisi oleh kompetitor .
Lalu memilih celah tersebut untuk Anda tempatkan atau gunakan membangun bisnis dimana kompetitor tidak menemukan atau melihat peluang pada daerah atau celah yang dimaksud. Contoh lain yaitu software company.
Misalnya ada sebuah software company yang menjual back and system software accounting dimana accounting software ini di gunakan untuk melahirkan laporan keuangan. Lalu kemudian ada sebuah perusahaan smart yang memilih ke front end front daripada ke back end.
Cara inilah yang memudahkan kasir untuk mengisi transaksi, dan muncullah yang disebut P.O.S. Dimana pada jaman dulunya P.O.S ini masuk dalam kategori sangat mahal. Nah, Anda bisa membuat P.O.S yang murah di pakai oleh UKM-UKM yang tersebar diseluruh Indonesia. Dan itu bisa menjadi sebuah white space strategy.
Sementara commodity merupakan sebuah kegiatan penting dalam berbisnis dan ekonomi. Misalnya orang lain memiliki bisnis dan Anda membuat bisnis yang sama tetapi dengan harga yang lebih murah.
Namun cara tersebut tidak akan terlalu menarik jika Anda mau membangun sebuah bisnis. Maka akan lebih baik jika yang Anda pikirkan adalah celah yang bisa di isi dimana kompetitor belum fokus. Demikian tiga tips saat memulai bisnis. semoga bermanfaat.
Tom MC Ifle,
Salam Pencerahan.