Digital Payment Services adalah Layanan pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan instrumen digital. Digital Payment Services ini bisa menerima ataupun pembayaran secara online melalui aplikasi atau situs web bank. Contoh dari Digital Payment services yaitu aplikasi OVO, DANA, Go Pay dan lain-lain.

Alasan orang lebih memilih ke Digital Payment Services, karena mereka ingin semua serba cepat, mudah dan tentunya aman. Hal tersebut dimanfaat kan oleh orang-orang untuk membuka peluang bisnis online.

Ingin tahu lebih lanjut tentang Digital Payment Services? Mari kita pelajari lebih dalam dengan seorang pakar dan founder pemain Fintech terbesar di Indonesia serta CEO PT Bimasakti Multi Sinergi, Bapak IBNU SUNANTO.

Beliau menceritakan tentang awal berdirinya PT. Bimasakti Multi Sinergi yang bergerak dibidang Network Agent. Network Agent tersebut adalah salah satu perusahaan jaringan agen yang mengelola elektronik payment, kalau dahulu disebutnya PPOB (Payment Point online Banking).

PT Bimasakti Multi Sinergi ini adalah salah satu perusahaan yang telah melakukan diversifikasi agar banyak penagih (biller) untuk bisa masuk secara online. Penagih (biller) disini maksudnya seperti tagihan PLN, Telephone, Cicilan motor, Asuransi dan lain-lain.

Setelah 10 tahun menjalani bisnis Digital Payment Services, kini PT Bimasakti sudah memiliki kurang lebih 412 penagih. Dalam perjalanan bisnis yang cukup lama maka muncullah Electronic Money yang memiliki banyak keunggulan pada layanannya.

Sebut saja salah satu aplikasi e-money yang menjadi unicorn saat ini yaitu OVO. Aplikasi OVO tersebut akan mengakomodasi berbagai kebutuhan terkait dengan cashless ataupun mobile. Di aplikasi OVO, terdapat OVO cash yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai transaksi keuangan.

Saat ini Digital Payment Services tidak hanya melayani tagihan bulanan saja tapi juga melayani e-commerse dan e-travel. Dahulu beliau tidak terpikir sampai sejauh itu dalam menjalankan Digital Payment, beliau hanya berprinsip bahwa ada hal-hal yang tidak akan pernah mati dalam cara hidup atau siklus kehidupan yaitu pertukaran uang.

Ada jasa tertentu pada siklus keuangan sampai akhirnya beliau masuk dalam electronic payment. Usaha beliau dalam mengikuti perkembangan pola bisnis yang awalnya hanya network agent akhirnya berubah menyesuaikan dengan industri.

Di awal-awal bisnis ini dikerjakan berbasis pada outlet atau agent, dimana agent mencari fee atau komisi dari layanan-layanan pembayaran. Sehingga kita sebut sebagai Business to Business (B2B), didalam sini kita mempunyai merek produknya yang bernama Fastpay.

Fastpay sudah banyak dikenal dan sudah memiliki sekitar kurang lebih 145.000 agent Fastpay. Selain Fastpay, PT Bimasakti juga meluncurkan suatu produk namanya Speedcash. Dimana Speedcash itu melayani semua pembayaran tapi langsung oleh user.

Speedcash saat ini telah memiliki atau diberikan lisensi sebagai penerbit uang elektronik atau Electronic Money oleh Bank Indonesia, dan juga sudah terdaftar di OJK (Otorisasi Jasa Keuangan). Speedcash itu di Co-Branding oleh banyak merchant dan juga menjadi backend dari banyak bisnis.

Contohnya diwarung-warung biasanya ada sticker merah lambangnya B itu namanya Boost. Boost adalah salah satu subsidari dari aksi nyata digital, Boost bisa memasuki dunia bisnis di Indonesia walaupun tidak memiliki Lisensi Electronic Money.

Untuk bisa menerima pembayaran dan mengolah uang elektronik maka entitas itu harus dibawah pengawasan Bank Indonesia. Dengan layanan Speedcash sebagai Backend Electronic Moneynya Boost sehingga orang bisa membeli di merchant Boost.

PT Bimasakti melakukan Business To Consumer (B2C), jadi tidak tergantung dari network agent, kalau customer tidak memiliki rekening Bank ada 2 pilihan menggunakan merchantnya atau menggunakan mitra yang menggunakan co-branding dari Speedcash.

Lalu beliau juga menjelaskan keuntungan yang didapatkan jika menggunakan jasa Bimasakti. Keuntungannya adalah customer dimudahkan untuk membayar apapun transaksinya lewat website anda dan yang pengen memiliki apps untuk bisa menjual semua produk anda didalam aplikasi itu.

Jadi jelas yah metode pembayaran bisa melalui transfer bank atau electronic money bagi semua orang baik yang memiliki rekening bank atau yang tidak memiliki rekening dan juga melalui web.

Nah metode pembayaran tersebut atau payment gateway itu namanya Winpay, dimana Winpay akan diletakkan pada web pemilik bisnis e-commers tersebut. Jadi semua bisa melayani pembelian dan pembayaran menggunakan kartu kredit dan lain sebagainya.

Orang bayar tinggal klik langsung beres tentunya dengan approval. Jika menggunakan kartu kreditpun bisa dan approvalnya instant, tinggal masukkan nomor kartu kredit lalu verifikasi masing-masing bank setelah itu selesai.

Bagi customer yang tidak memiliki rekening Bank apalagi kartu kredit. Seperti sudah dijelaskan diatas hal tersebut akan dijembatani oleh netwok agent, yaitu boleh dibayar di merchant Bimasakti atau mitra Fastpay.

Adapun ragam digital payment yang dikelola PT. Bimasakti yaitu payment gateway untuk belanja, transfer, bayar cicilan, bayar kartu kredit dan berbagai pembelian tiket didalam apps aplikasi atau melalui merchant.

Pak Ibnu menjelaskan ide kreatifnya ini awalnya karena beliau hanya meyakini bahwa dijaman modern tidak ada pertukaran barang tapi pertukaran uang. Dan kelihatannya umur bisnisnya akan panjang, namun harus terus mengembangkan dengan inovasi.

Jika ada yang berminat melakukan Co-Branding dengan Speedcash atau Winpay, tidak dikenakan biaya namun harus komitmen transaksinya yang akan dituangkan dalam kerjasama tapi secara prinsip.

Untuk UKM binaan program Digital Payment ini sangat dibutuhkan. Karena apabila UKM dikumpulin dalam suatu entitas maka untuk transaksi transfer antara customer dengan UKMnya ada yang mengurus. Sehingga UKM nya tidak terbengkalai.

Serahkan urusan payment kepada PT. Bimasakti untuk bisa menciptakan inklusi keuangan. Saat ini PT. Bimasakti membuat gerakan terbaru adalah perkuatan warung, dimana warung kelontong semakin sulit karena mereka tidak diberikan ilmu sistem akutansi yang baik.

Untuk mendapatkan aplikasi kasir POS (Point Of Sales) yang baik, mereka harus bayar. Padahal mereka ekonominya menengah ke bawah, maka pergerakan terbarunya adalah persenjatai warung dengan aplikasi kasir dan akuntansi secara gratis.

Kenapa? karena disitulah sebenarnya letak dari transaksi pertukaran uang yang banyak meskipun kecil-kecil. PT. Bimasakti sedang menyebarkan aplikasi yang bisa mempersenjatai warung tersebut dengan system QRIS yang distandarisasi oleh BI.

Dengan QRIS tersebut sudah kita integrasikan dengan aplikasi kita agar dapat menerima pembayaran dari elektronik manapun dengan Speedcash, Go pay, OVO, DANA. Sudah distandarisasi oleh BI dan akan closing pada tanggal 1 januari 2020, jadi melewati 1 pintu saja.

  1. Bimasakti sekarang sudah memiliki 240an team, pertumbuhan user B2C ada sekitar 1.4 juta dan outletnya ada 145.000 outlet. Setiap bulan bisa memproses tidak kurang dari 11 – 14 juta transaksi. Dalam 1 bulan lebih dari 2 trilyun uang penagih (biller).

Terakhir pak Ibnu memberikan informasi jika memerlukan support dari layanan digital payment dan ingin kerjasama dengan PT. Bimasakti buka langsung buka website www.bm.co.id atau hubungi (031) 8532580.

Dari hasil wawancara dengan pak Ibnu ini maka bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang inovatif harus di support karena bisa mendukung UKM dan perekonomian di Indonesia, semoga bermanfaat.

 

Tom MC Ifle,

Salam pencerahan.

Share This Story, Choose Your Platform!